pelantar.id – Play Store menawarkan berbagai aplikasi antivirus untuk android. Aplikasi tersebut diunduh banyak pengguna untuk meminimalisir antivirus atau serangan malware.

Namun, tak banyak yang sadar, tidak semua aplikasi antivirus yang tersedia di Play Store terbukti ampuh sebagai solusi antivirus. Sebuah organisasi bernama AV-Comparatives melakukan uji coba pada aplikasi anti virus.

Mereka melakukan pengujian terhadap 250 aplikasi antivirus Android yang tersedia di Google Play Store resmi. Dan ternyata, kebanyakan dari aplikasi tersebut tidak memiliki fungsi apapun atau palsu.

Menurut mereka hanya 80 aplikasi yang dapat mendeteksi lebih dari 30 persen malware yang mereka lemparkan di setiap aplikasi selama pengujian individual. Sisanya, aplikasi tersebut tidak bisa mendeteksi malware yang mereka pasang di sebuah perangkat.

Mereka melakukan pengujian sebanyak 2.000 kali untuk setiap aplikasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan yang biasa terjadi pada saat mereka melakukan pengujian aplikasi pendeteksi malware.

ZDnet (17/3/2019) mengatakan, staf AV-Comparatives menemukan banyak aplikasi antivirus tidak benar-benar memindai aplikasi yang sedang diunduh atau dipasang oleh pengguna. Merek hanya melakukan pendekatan mencari daftar nama yang terindikasi sebagai malware, namun tidak melihat isi dari koding sebuah aplikasi.

Seharusnya, aplikasi antivirus akan menandai aplikasi apa pun yang diinstal pada ponsel pengguna secara default, terlebih jika nama paket aplikasi masuk ke dalam blacklist. Tapi, mereka juga menandai aplikasi yang terindikasi sebagai malware, kemudian melakukan pemindaian dari sisi kodingan.

“Sebagian besar aplikasi serta aplikasi berisiko lain, tampaknya telah dikembangkan baik oleh programmer amatir atau oleh produsen perangkat lunak yang tidak fokus pada bisnis keamanan,” kata staf AV-Comparatives.

sumber: tek.id