cincalok. foto: BertuahPos

pelantar.id-Cincalok tak hanya dikenal sebagai makanan khas di Kalimantan Barat tetapi juga menjadi makanan legendaris di Kepulauan Riau. Namun, racikan dari kedua daerah tersebut tentunya sangat berbeda, apalagi Cincalok dari Tanjungpinang.

Di Kepri sajian ini terbuat dari udang halus basah yang disebut udang geragau atau lebih dikenal dengan udang rebon.

“Kalau orang melayu, cincalok dicampur dengan cabe rawit, irisan bawang merah, air jeruk nipis. Dibuat agak pedas dan rasa asinnya berpadu dengan rasa asam.” Kata Marina, Salah seorang penyuka Cincalok di Tanjungpinang kepada GenPI.co, Rabu (13/3/2019).

Cincalok sebenarnya merupakan sambal cocol. Namun, juga sangat pas dicocol bersama nasi putih agar mengurangi rasa asin pada masakan ini.

Namun bahan utama pembuatan cincalok ini sangat sulit untuk didapatkan karena udang geragau hanya ditemukan pada musim tertentu saja. Sehingga jarang bisa di temui di tempat-tempat makan di Tanjungpinang.

“Rasanya unik, pedas, asam, asin. Kalau udah sekali makan pengen terus. Tapi sekarang jarang ada yang jual. Katanya susah cari udangnya. Sekarang jadi langka,” imbuhnya.

Proses pembuatannya cukup rumit memiliki berbagai tahap yang harus dilalui, sehingga tidak setiap orang dapat melakukannya. Cincalok ini dapat digunakan sebagai campuran untuk membuat sambal.

Cara pembuatannya, pertama iris bawah merah dan cabe rawit. Lalu, masukan irisan tersebut kedalam mangkok bersama udang geragau dan peras jeruk nipis atau jeruk sambal.

Aduk hingga merata dan sajikan. Bisa ditambahkan mentimun sebagai pelengkap. Untuk pecinta rasa asam, asin dan pedas, sambel ini bisa disesuaikan dengan selera Anda.

sumber: genpi.co